Kamis, 23 Maret 2017

Studio Impian "F Studio Fotografi"






BAB I
PENDAHULUAN

A.    Definisi Fotografi
Fotografi adalah dasar terbentuk dan adanya studio photo. Fotografi (dari bahasa Inggris: photography, yang berasal dari kata Yunani yaitu "photos" : Cahaya dan "Grafo" : Melukis/menulis) adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya. Cara kerja kamera pada dasarnya mirip dengan prinsip kerja mata kita. Pada dasarnya fungsi dari kamera adalah menangkap pantulan cahaya yang dari suatu objek sehingga dapat ditangkap oleh lensa, lalu pantulan terebut akan terlukis kedalam pita film sehingga potongan gambar yang kita inginkan dapat kita abadikan kedalam sebuah foto. Fotografi dapat dikatakan bahwa fotografi merupakan salah satu alat komunikasi efektif yang digunakan oleh seorang fotografer kepada para penerima pesan dengan tujuan untuk mempengaruhi jalan pikirannya. Sedangkan seni adalah kegiatan manusia dalam merefleksikan kenyataan ke dalam sebuah karya yang bentuk dan isinya memiliki daya untuk membangkitkan pengalaman tertentu didalam rohani si penerima. Selain itu, seni juga dapat dikatakan sebagai salah satu cara dalam menyampaikan sebuah pesan dari seniman kepada para penerima pesan dengan memerhatikan aspek keindahan.

B.     Latar belakang studio foto
            Dunia fotografi di Indonesia mengalami perubahan yang sangat drastis, batasan yang ada sebelumnya (decade fotografi film/seluloid) seakan hilang sejak bermulanya teknologi fotografi digital. Imajinasi seakan begitu mudah untuk diwujudkan dalam sebuah karya fotografi. Kesalahan dapat langsung dikoreksi dengan melihat layar pada kamera digital dan tidak ada lagi kekhawatiran tentang batasan jumlah frame yang dapat disimpan. Dengan adanya teknologi digital, fotografi pun kini memiliki ruang gerak yang lebih leluasa. Kemudahan, kemurahan, kecepatan dan ketepatan yang luar biasa mampu menarik banyak kalangan untuk bergeser dari lembar film beralih ke digital.
            Pada perkembangan teknologi fotografi di indonesia saat ini, kebutuhan ruang studio foto sebagian besar tidak dapat menampung seluruh keinginan pasar yang bervariasi beserta kebutuhannya, sehingga dibutuhkan foto studio yang bisa melayani segala sesuatu yang berhubungan dengan foto yang mampu melayani semua keinginan dan permintaan konsumen, mulai dari jasa cetak, studio foto anak, remaja, keluarga, pernikahan, wisuda, foto stiker dan lain sebagainya. Pembiasan pandangan ini yang menjadi dasar untuk menghadirkan sebuah studio foto untuk semua kegiatan fotografi tersebut.

C.    Alasan mendirikan studio photo
Studio Foto ini merupakan suatu bidang yang paling saya minati dari berbagai bidang, karena kecintaan saya terhadap fotografi yang sudah saya geluti sejak di bangku SMA.  Jasa studio foto ini takkan pernah habis masanya, karena makin meningkatnya minat pada calon pelanggan. Terutama bagi pasangan yang ingin melakukan photo pre-wedding, karena seiring perkembangan zaman setiap pasangan sebelum menikah tentu ingin mengabadikan moment tersebut. Hal ini dapat dimudahkan dengan hal tersebut.

D.    Klasifikasi jasa
Klasifikasi pada usaha studio foto dimasukkan dalam kategori Hybrid karena penawaran terdiri dari barang dan jasa yang sama besar porsinya, karena cara penyajian dan cara pelayanannya menjadi kesatuan yang harus seimbang. Beberapa contoh layanan jasa di usaha studio foto ini yaitu misalnya jasa foto pre-wedding, foto model, foto produk, dll.


BAB II
PEMASARAN RELATIONAL DALAM “F STUDIO FOTOGRAFI”
A.    Karakteristik Jasa
            Karakteristik jasa studio photo yang akan saya jalani adalah Inseparabillity dimana aktivitas jasa proses produksi dan komunikasi terjadi secara bersamaan, yang artinya konsumen terlibat dalam proses produksi.

B.     Bentuk-bentuk relationship
Ø  Hubungan pedagang (customer relationship)
Dalam hubungan dengan pelanggan sangatlah penting karena akan menciptakan pelanggan yang loyal terhadap usaha jasa studio photo. Dengan cara memberikan pelayanan yang baik, ramah terhadap pelanggan.

Ø  Kemitraan dengan pemasok (supplier partnership)
Membangun kemitraan dengan pemasok adalah dengan melakukan kerjasama dengan toko atau brand yang menyediakan alat-alat untuk kebutuhan studio photo seperti kamera, lampu pencahayaan dan lainya.

Ø  Kemitraan atarperusahaan
Ada beberapa hal yang harus diperatikan untuk menjaga kemitraan dengan perusahan lain, yaitu tidak menurunnya kualitas layanan pada pelanggan, selalu melakukan evaluasi setiap bulannya atau setiap tahunnya,

Ø  Kemitraan internal
Berhubungan baik dengan karyawan sangatlah penting. Karena karyawan merupakan asset penting bagi setiap perusahaan sekalipun tidak begitu mempengaruhhi dalam proses pengambilan keputusan.
Hal yang dilakukan untuk menjaga hubungan dengan karyawan yaitu:
a)      Memberikan hak kepada karyawan sesuai kontrak dan norma yang berlaku
b)      Menghargai dan memandang kedudukannya (tidak merendahkannya)
c)      Membimbing dan mengontrol karyawan


BAB III
STRATEGI PERUSAHAAN
A.    Perumusan strategi perusahaan
·         Visi
Memberikan pelayanan yang berkualitas dengan harga terjangkau dan berkualitas di region Malang dan sekitarnya
·         Misi
Ø  Memberikan pelayanan maksimal dengan harga yang terjangkau.
Ø  Memiliki SDM yang berkualitas dan teknologi sesuai tuntutan konsumen.
Ø  Memaksimalkan sarana dan prasarana untuk kepentingan usaha dan pelayanan.

B.     Penggunaan Analisis SWOT
Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity dan Threat) adalah analisis situasi yang menjadi awal proses perumusan strategi. Identifikasi berbagai faktor kekuatan (Strengths), peluang (Opportunities) untuk dimaksimalkan dan meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats) secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Melalui analisis SWOT perusahaan akan mampu mengidentifikasi kompetensi langka perusahaan, yaitu keahlian tertentu dan sumber-sumber yang dimiliki oleh sebuah perusahaan dan cara unggul yang mereka gunakan.
Perusahaan memiliki 2 macam lingkungan yaitu internal dan eksternal. Identifikasi lingkungan internal dilakukan dengan menganalisa strength dan weakness perusahaan sedangkan identifikasi lingkungan eksternal dianalisa melalui opportunity dan threat.

v  Strength
Strength diartikan sebagai karakteristik positif internal yang dapat dieksploitasi perusahaan untuk meraih sasaran kinerja strategis. Untuk Studio Photo karakteristik Strengthnya adalah sebagai berikut :
a.      Inovatif
Menyediakan layanan foto digital seperti foto wedding foto, pengambilan foto untuk majalah serta pembuatan video pernikahan setra foto bergaya vektor.
b.      Penggunaan teknologi terbaru
Fujifilm, Nikon dan Canon para perusahaan ternama di bidang teknologi fotografi, penyedia peralatan fotografi yang canggih yang mana pasti digunakan dalam usaha ini
c.       Harga yang sesuai
Penggunaan sistem paket ditiap proyeknya agar terlihat lebih murah di mata pelanggan, contohnya foto pre-wed, foto keluarga, foto wisuda, dll.

v  Weakness
Weakness diartikan sebagai karakteristik internal yang dapat menghalangi atau melemahkan kinerja organisasi. Karakteristik Weakness dari Studio Photo antara lain
a.      Pelayanan kurang cepat
Untuk foto studio, kita harus mengambil hasil 2 – 3 hari setelahnya. Akan lebih baik bila pelanggan hanya menunggu 1 – 2 jam atau maksimal 1 hari untuk melihat hasilnya.
b.      Kualitas hasil kurang memuaskan
Pernah ada konsumen yang memprotes bahwa kualitas foto yang dihasilkan terkadang buram. Belum lagi hasilnya tidak tahan lama, cepat luntur.
c.       Karyawan yang terkadang tidak ramah
Karyawan adalah ujung tombak operasional perusahaan, namun terkadang karyawan Studio Photo bersikap tidak professional atau tidak ramah kepada pelanggan.

v  Opportunity
Opportunity adalah karakterisitk dari lingkungan eksternal yang memiliki potensi untuk membantu organisasi meraih atau melampaui sasaran strategiknya. Karakter Opportunity dari Studio Photo adalah :
a.      Struktur demografis masyarakat
Sebagian besar pengunjung  adalah pasangan yang akan menikah  target pasar utama Studio Photo. Hal ini memberikan peluang lebih besar bagi Studio Photo untuk memperbesar pangsa pasarnya.
b.      Nama besar Fujifilm
Fujifilm adalah supplier tunggal Studio Photo untuk urusan fotografi. Nama besar Fujifilm juga menjamin kualitas hasil foto Studio Photo walaupun masih ada saja yang mengeluhkan hasilnya.

v  Threat
Threat adalah karakteristik dari lingkungan eksternal yang dapat mencegah organisasi meraih sasaran strategis yang telah ditetapkan. Karakteristik Threat untuk Studio Photo adalah:

a.       Penggunaan digital camera atau HP berkamera
Digital camera atau HP berkamera bagi masnyarakat sepertinya sekarang bukan lagi merupakan barang mewah. Hobi berfoto pun sering disalurkan melalui dua barang itu sehingga terkadang mereka tidak merasa perlu pergi ke studio untuk berfoto dengan mengeluarkan tambahan biaya.
b.      Menjamurnya layanan cetak digital dan kilat
Layanan cetak digital seperti Fuji Image Plaza atau Modern Digital Indolab ini memungkinkan masyarakat mencetak sendiri foto yang diambil dari digital camera atau HP berkamera tanpa harus membuat foto baru lagi. Namun Studio Photo sudah menjawab tantangan ini dengan menyediakan layanan cetak digital dari HP berkamera melalui Bluetooth atau Infrared.


BAB IV
SEGMENTASI, TARGETING DAN POSISIONING
1.      Segmentasi
Bagi pemasaran konsumen variabel segmentasi utama adalah dari unsur
·         Geografis segmentasinya berada di lingkup daerah atau kota
·         Demografis dari berbagai kalangan tidak ada batasan mulai dari agama, ras, pendidikan, pekerjaan, kebangsaan akan tetapi dari segi umur atau usia kita membatasi dari usia remaja hngga dewasa
·         Psikografis meliputi dari kelas social jelas kita mengambil kelas social menengah ke atas. Sedangkan dalam gaya hidup, lebih mengarah ke kelas tertinggi.
2.      Targeting
Menurut target market mempertimbangkan lima pola product specialization. Sedangkan untuk Jasa Studio Photography ini menentukan target pasarnya bisa ditetapkan di selective specialization maksudnya adalaha Jasa Studio Photography ini memilih segmen yang tidak saling berhubungan atau membentuk sinergi, akan tetapi masing-masing segmen menjanjikan uang. Seperti Jasa Studio Photography ini berfokus pada even-even seperti lomba modeling, pameran busana dari desainer, penerbitan produk-produk baru, akan tetapi ketika Jasa Studio Photography ini mendapat permintaan untuk acara praweding, Jasa Studio Photography ini tetap mw melayani konsumen tesebut.
Jasa Studio Photography ini juga bisa menentukan target pasarnya di full market coverage yaitu Jasa Studio Photography ini berusaha melayani semua kelompok dengan produk yang di butuhkan. Untuk menciptakan kepuasan konsumen
3.      Positioning
Suatu srtategi untuk membangun kepercayaan, keyakinan dan kompetisi bagi konsumen , positioning adalah bagaimana perusahaan dapat kepercayaan pelanggan untuk dengan suka rela mengikuti perusagaan.
·         Nilai lebih dari Jasa Studio Photography ini adalah dapat memberikan pelayanan fotografer yang handal dan sudah berpengalaman.
·         lokasi yang mendukung terletah di tengah-tengah kota.
·         Pasar dari Jasa Studio Photography ini adalah dari tingkatan menengah keatas, dari mulai foto model hingga membuat pelayanan promosi produk, akan tetapi kami bisa melayani konsumen yang membutuhkan Jasa Studio Photography untuk acara praweding dan pernikahan. Akan tetapi Jasa Studio Photography ini tidak mengutamakan acara keluarga, tetapi lebih focus kepada even.

BAB V
STRATEGI PRODUK JASA
1.      Pada dasarnya tingkatan produk adalah  sebagai berikut:
a.      Produk inti
terdiri dari manfaat inti untuk memecahkan masalah yang dicari konsumen ketika mereka membeli produk atau jasa Produk inti dari Usaha Jasa Studio Photography ini adalah untuk mengadakan dokumentasi untuk mengabadikan momen penting dan
b.      Produk actual
Seorang perencana produk harus menciptakan produk actual di sekitar produk inti. Bisa memberikan pelayanan yang terbaik untuk para konsumen dan kualitas terbaik agar konsumen merasa puas dengan layanan jasa Studio Photography.
c.       Produk tambahan
Produk tambahan harus diwujudkan dengan menawarkan jasa pelayanan tambahan untuk memuaskan konsumen. Dalam produk tambahan para konsumen juga dapat mencetak foto ke studio kami. Dan kami juga menyadiakan buku album, pigura berbagai ukuran.
2.      Pada umumnya barang konsumen dapat di klasifikasikan menjadi empat jenis yaitu:
convenience goods, shopping goods, specially goods, dan unsought goods. Jasa Studio Photography ini menurut kami masuk dalam kategori shopping goods karena para konsumen mempertimbangkan berapa harga yang harus mereka keluarkan, kuaalitas dan model dari masing-masing jasa.

BAB VI
STRATEGI DISTRIBUSI JASA

1. Saluran Langsung
Saluran yang saya gunakan adalah Saluran Langsung, hal ini dikarenakan usaha yang saya lakukan hanya bisa dilakukan secara face to face. Karena dalam usaha ini saya hanya menjual kemampuan. Dalam usaha ini bukan hanya kemampuan yang dapat mempengaruhi keberhasilan bisnis ini, tetapi usaha dalam melakukan promosi juga sangat berpengaruh dalam hal ini. Para professional pun tidak akan kaget jika para pendatang baru dalam bisnis ini mampu menyaingi mereka, Karena dalam bidang ini ketekunanlah yang menjadi tolok ukurnya. Penjabaran strategi distribusi jasa yang akan saya gunakan ialah:

1.      Memperhatikan tolok ukur keberhasilan bisnis dalam melayani klien
Dalam bisnis jasa photography harus memperhatikan sejauh mana kepuasan dari konsumen dalam memanfaatkan jasa yang saya tawarkan.  Untuk mengetahui hal ini saya bisa melakukannya dengan memperkenalkan hasil dari jasa yang saya tawarkan dengan disertai jaminan hasil yang telah ada. Meyakinkan klien akan kaitannya dalam mendapatkan hasil produk yang cepat serta menjaga hubungan klien, sehingga hal ini akan membuat bisnis photography saya berkembang lebih baik.
2.      Penggunaan media social
Penggunaan media sosial di kalangan masyarakat tidak bisa lagi dipungkiri akan jumlahnya. Adanya hal semacam ini, maka akan memberikan peluang tersendiri bagi saya yang menggeluti bisnis jasa photography untuk lebih dikenal oleh masyarakat banyak. Kemudahan dalam mengunggah foto yang diberikan oleh media sosial akan sangat membantu saya dalam menampilkan setiap hasil jepretan yang saya lakukan untuk mendapatkan pengakuan dari masyarakat luas.
3.      Berusaha melunasi kontrak tepat waktu
Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa bisnis jasa photography merupakan bisnis yang mengharuskan adanya sistem kontrak. Hasil yang diberikan kepada konsumen bukanlah hasil yang secara munri dari hasil yang di berikan oleh kamera, melainkan harus adanya kegiatan editing serta kegiatan lainnya agar menimbulkannya rasa kepuasan yang dirasakan oleh pelanggan. Berusaha untuk selalu melunasi kontrak setiap waktu dengan menyelesaikan segala pekerjaan kaitannya pencetakan foto dengan tetap menjalin komunikasi dengan pelanggan akan membuat usaha photography saya akan berjalan dengan lancar. Hal ini sekaligus akan menghindari adanya perselisihan di antara kedua belah pihak khususnya masalah keuangan.
4.      Tidak hanya menyajikan kemampuan
Pada dasarnya, bisnis jasa photography yang saya jalankan tidak hanya menyajikan kemampuan yang saya miliki dalam memotret, namun hal ini juga dibarengi dengan kemampuan dalam memberikan pelayanan yang prima terhadap klien saya. Pelayanan yang prima ini berkaitan dengan adanya jaminan akan hasil yang berkualitas dengan tetap memperhatikan penawaran harga yang juga kompetitif, sehingga hal ini akan mempengaruhi eksistensi usaha saya.

BAB IX
STRATEGI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA\
(SUMBER DAYA INSANI)


1.      Direktur
Direktur adalah seseorang yang ditunjuk untuk memimpin perusahaan. Direktur dapat seseorang yang memiliki perusahaan tersebut atau orang professional yang ditunjuk oleh pemilik usaha untuk menjalankan dan memimpin perseroan terbatas. Pada umumnya direktur memiliki tugas antara lain:
  1. memimpin perusahaan dengan menerbitkan kebijakan-kebijakan perusahaan
  2. memilih, menetapkan, mengawasi tugas dari karyawan dan kepala bagian (manajer)
  3. menyetujui anggaran tahunan perusahaan
  4. menyampaikan laporan kepada pemegang saham atas kinerja perusahaan
2.      General Manager
General Manager (GM) merupakan fungsi jabatan kerja pada sebuah perusahaan yang bertugas memimpin, mengelola dan mengkoordinasikan semua hal yang berkaitan jalannya roda perusahaan. Berikut ini tugas dan tanggung jawab general manager :
  • Memimpin perusahaan dan menjadi motivator bagi karyawannya
  • Mengelola operasional harian perusahaan
  • Merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasi, mengawasi dan mengalisis semua aktivitas bisnis perusahaan
  • Mengelola perusahaan sesuai dengan visi dan misi perusahaan
  • Merencanakan, mengelola dan mengawasi proses penganggaran di perusahaan
  • Merencanakan dan mengontrol kebijakan perusahaan agar dapat berjalan degan maksimal
  • Memastikan setiap departemen melakukan strategi perusahaan dengan efektif dan optimal
  • Mengelola anggaran keuangan perusahaan
  • Memutuskan dan membuat kebijakan untuk kemajuan perusaahan
  • Membuat prosedur dan standar perusahaan
  • Membuat keputusan penting dalam hal investasi, integrasi, aliansi dan divestasi
  • Merencanakan dan mengeksekusi rencana startegis perusahaan jangka menengah dan jangka panjang untuk kemajuan perusahaan
  • Menghadiri pertemuan, seminar, konferensi maupun pelatihan
3.      Design Grafis
Seorang perancang grafis adalah proses komunikasi menggunakan elemen visual, seperti tulisan, bentuk, dan gambar yang dimaksudkan untuk menciptakan persepsi akan suatu pesan yang disampaikan. Bidang ini melibatkan proses komunikasi visual. Berikut ini tugas  dari seorang perancang grafis:
  • Mengembangkan ide-ide design
  • Membuat design produk
  • Bertanggung jawab atas kualitas design
  • Menghasilkan design yang sesuai dengan brand perusahaan yang sedang dikembangkan
  • Menciptakan design atau perencanaan sehingga karya design grafis bias merupakan alat promosi
  • Menghasilkan konsep design yang sesuai dengan konsep produk


4.      Pemasar
Pemasar adalah Seseorang yang menjalankan suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

5.      Pembukuan & Kasir
Pembukuan adalah pencatatan transaksi keuangan. Transaksi meliputi penjualan, pembelian, pendapatan, dan pengeluaran oleh perseorangan maupun organisasi. Kasir dalam KBBI merupakan pemegang kas (uang); orang yang bertugas menerima dan membayarkan uang. Adanya kasir dalam suatu perusahaan bertujuan untuk mempertahankan layanan terhadap pelanggan, membantu perusahaan dalam melakukan proses penjualan secara cepat, akurat, efisien, dan mengelola arus kas serta menerima uang tunai maupun kredit.
Syarat: Lulusan SMK jurusan administrasi perkantoran.
BAB X
STRATEGI PROSES

Pengertian strategi proses adalah suatu upaya perusahaan dalam menjalankan dan melaksanankan aktivitasnya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumennya. Untuk perusahaan jasa kerjasama antara marketing dan operasional sangat penting dalam proses elemen proses ini terutama dalam melayani segala kebutuhan dan keinginan pelanggan (konsumen) secara cepat dan tepat.
Untuk usaha Studio photography ini proses yang di tetapkan sesuai dengan job keahlianan nya masing-masing. Proses awal pelanggan akan resrevasi melalui servis operator, kemudian apa yang diinginkan pelanggan akan di tulis secara rapi kemudian akan diserahkan ke bagian yang menyiapkan sebelum memulai pemotretan. Mulai penentuan tema atau konsep, kemudian penyiapan kostum dan make up apa yang akan dipakai. Kemudian dari bagian pemotretan ada dua bagian yang sebelum pemotretan akan disiapkan peralatan kamera, dan yang kedua adalah pencahayaan. Sebelum proses pencetakan, hasil cetakan akan masuk bagian pengeditan foto, kemudian kita akan mendiskusikan dulu kepada pelanggan memperjelas kembali seperti apa permintaannya dan untuk menyesuaikan keinginan pelanggan.

BAB XI
STRATEGI LINGKUNGAN FISIK

Pengertuian dari Strategi lingkungan adalah suatu hal yang secara nyata turut mempengaruhi kepuasan konsumen untuk mempengaruhi keputusan konsumen, untuk membeli dan mengunakan produk jasa yang ditawarkan. Unsur-unsur yang termasuk di dalam lingkungan fisik adalah bangunan fisik, perabotan/peralatan perlengkapan, logo, dan warna dan barang-barang lain disatukan dengan servis yang diberikan seperti tiket, sampu label dan sebagainya. Selain itu atmosfir dari perusahaan yang menunjang seperti visual aroma suara tata ruang dll.
Dalam usaha Studio Photography ini untuk strategi lingkungan fisiknya, mulai dari gedung yang akan di design artistik yang akan meingkatkan kepercaaan konsumen terhadap jasa kita. Kemudian ruang studio bagian pemotretan dan bagian servis pelanggan akan dipisah. Untuk bagian depan servis pelanggan tersedia ruang tunggu dan customer sevice untuk para pelanggan bila ada hal yang ingin ditanyakan tentang pelayanan jasa, setelah ruang tunggu dan bagian costumer service. Ruangan pemotretan terdiri dari studio foto dan ruang ganti yang akan di pisahkan.
Untuk tatanan dinding kami menggunakan warna cat atau wallpaper yang terkesan mewah agar nyaman dimata costumer yang sedang menunggu di ruang tunggu dan beberapa pajangan hasil karya serta sertifikat keikutsertaan kami dalam event ternama. Aroma ruangan yang segar dan pemutaran suara musik yang kalem, tujuannya agar pelanggan bisa nyaman dan dapat menentukan pelayanan seperti apa yang di inginkan.
Berbeda lagi dengan bagian ruangan pemotretannya, kita menggunakan ruangan yang luas dengan cat dinding putih. Karena agar dapat mendapat gambar yang lebih bangus pengaturan pencahayaan akan disesuaikan dengan kebutuhan tema,  pencahayaan menggunakan lampu yang khusus untuk pencahayaan kepada titik fokus model. Kemudian untuk ruang ganti  make up untuk para model kami mendisain terdapat kaca untuk make up dan kaca untuk satu badan yang fungsinya untuk mengepaskan dan melihat hasil sebelum pemotretan.

BAB XII
MANAJEMEN KUALITAS JASA
(F Studio)

Parasuraman, Zeithamal dan Berry (1995) melakukan penelitian khusus terhadap beberapa jenis industri jasa. Faktor utama yang menentukan kualitas jasa adalah access, communication, competence, courtesy, credibility, reability, responsiveness, security, understanding, dan tangible.
Selanjutnya parasuraman (1988) melakukan kembali penelitian pada kelompok fokus baik pengguna maupun penyedia jasa. Akhirnya ditemukan hasil, bahwa terdapat hubungan yang sangat kuat antara communication, competence, courtesy, credibility dan security yag kemudian dikelompokkan menjadi satu dimensi yaitu assurance. Demikian pula halnya mereka menemukan hubungan yang sangat kuat diantara accsess dan understanding yag kemudian digabung menjadi dimensi emphaty. Akhirnya Parasuraman (1988) mengemukakan lima dimensi kualitas jasa yang terdiri dari:
1.      Reliability (kehandalan)
Kemampuan untuk memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan tepat dan kemampuan untuk dipercaya terutama diberikan jasa secara tepat waktu, ddengan cara yang sama sesuai dengan jadwal yang telah dijanjikan dan tanpa melakukan kesalahan setiap kali. Dalam usaha jasa F Studio, para karyawan yang memang sudah mempunyai skill yang baik akan melayani pelanggan dengan baik dan tepat. Memberikan pelayanan yang sesui dengan kesepekatan yang dilakukan oleh pelanggan dengan pihak F Studio. Menjaga kepercayaan dari pelanggan dengan memeprta ggung jawabkan atas pelayanan yang diberikan.
2.      Responsiveness (daya tanggap)
Kemampuan atau keinginan para karyawan untuk membantu dan memeberikan jasa yang dibutuhkan konsumen. Memeberikan pelayanan yang cepat kepada pelanggan dan kerelaan untuk menolong pelanggan yang menemui kesulitan, dan mempunyai respon yang tinggi kepada pelanggan
3.      Assurance (jaminan)
Karyawan yang memberi jamianan berupa kepercayaan diri kepada konsumen dan menjaga provesi pelanggan sehingga pelanggan merasa aman saat menggunakan jasa pelayanan perusahaan. Dan para karyawan yang selain mempunyai skill tentu juga mempunyai pengetahuan yang luas tentang bidang yang dijalankan sehingga dapat memberikan pengetahuan yang tepat kepada pelanggan dan dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang di ajukan pelaanggan
4.      Emphaty (empati)
Merupakan sikap kontak ponsel maupun perusahaan untuk memahami kebutuhan maupun kesulitan konsumen, komunikasi yang baik, perhatian pribadi, kemudahan dalam melakukan komunikasi atau hubungan. Simpati kepada pelanggan dan tanggap, mengerti keinginan para pelanggan yang mendapat pelayanan jasa dari F Studio.
5.      Tangibles (produk-produk fisik)
Tersedianya fasilitas fisik, perlengkapan dan sarana komunikasi serta yang lainnya yang dapat dan harus ada dalam proses jasa. Mempunyai peralatan yang lengkap dan modern serta mengikuti perkembangan atau tren atau up to date model seperti apa yang beredar dimasyarakat. Fasilitas yang diberikan oleh F Studio di kemas semenarik mungkin sehingga pelanngan akan kembali menggunakan jasa kami lagi.